Total Tayangan Halaman

Rabu, 02 Oktober 2019

Teks Eksposisi Berjudul: LAUTAN SAMPAH beserta strukturnya


LAUTAN SAMPAH

Disusun oleh: Damalis Beryl Asher


              

                                                                         

  sumber: https://foto.kompas.com/photo/read/2018/03/15/15210981839f8/Lautan-Sampah-di-Teluk-Jakarta


              
Sumber: http://www.gresnews.com/berita/esai_foto/102500-teluk-jakarta-lautan-sampah/


             

             Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik. Sampah banyak dihasilkan oleh manusia dalam melakukan aktivitasnya. Sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Banyak orang tidak menyukai sampah. Tetapi, mereka masih saja membuang sampah di sungai, laut, dan di tempat yang tidak sesuai.

            Sampah merupakan barang yang menjijikkan tetapi tidak semua sampah itu menjijikkan, ada juga orang yang menyukai sampah dan memanfaatkannya menjadi barang yang bermanfaat dan bisa menghasilkan uang. Contohnya Diah Rahmalita pemilik usaha Lita Art, bisnisnya ini bergelut di bidang interior desain dengan fokus utama adalah menyediakan pernak-pernik barang bekas, misalnya piring, gelas, hingga botol beling. Hasilnya kini Lita mampu meraup omzet Rp.20.000.000 per bulan. Namun, banyak manusia lebih suka membuang sampahnya setelah digunakan, akan lebih baik jika manusia membuang sampah pada tempatnya tetapi mereka masih membuangnya di sembarang tempat, bahkan hingga ke sungai.

       Fakta ini diperkuat dengan adanya penilitian yang dilakukan United Nations Environment Programme (UNEP) dan para mitra memperkirakan, 280 juta ton plastik diproduksi secara global tiap tahun. Hanya sebagian kecil didaur ulang. Ironisnya, sebagian lagi berakhir di lautan, memicu kerusakan lingkungan ekosistem laut senilai miliaran dollar Amerika Serikat per tahun. Indonesia termasuk dalam urutan kedua penghasil sampah plastik di lautan, dengan total 3,2 juta ton per tahunnya.

     Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan jumlah timbunan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. "Dilihat dari komposisinya, jenis sampah yang paling dominan dihasilkan di Indonesia adalah organik [sisa makanan dan sisa tumbuhan] sebesar 50%, plastik sebesar 15%, dan kertas sebesar 10%," tutur Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat dihubungi, Rabu malam (20/2/2019).

   Dari  jumlah di atas Indonesia termasuk negara dengan angka pendaurulangan sampah yang masih rendah, yakni di bawah 50%. Banyak sampah-sampah industri yang masih menumpuk di kota-kota besar. Bahkan, dari luar negeri pun ikut menyumbangkan sampah-sampah yang ada di Indonesia dengan membuang sampah luar negeri ke tempat pembuangan sampah dalam negeri.

           Masalah sampah di atas sudah tidak boleh kita anggap remeh. Pemerintah harus gencar dan memperhatikan soal sampah yang ada di Indonesia terutama di kota-kota besar. Kesadaran masyarakat juga diperlukan agar tidak membuang sampah sembarangan, di mulai dengan mengurangi jumlah penggunaan sampah plastik dengan memakai tas belanjaan yang bukan berbahan plastik yang dibawa dari rumah, dan juga kita harus mendaur ulang sampah yang masih bisa kita gunakan kembali. Seharusnya dengan kesadaran-kesadaran dari diri kita sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, masalah sampah seperti ini, pasti dapat teratasi.




Sumber: http://ameliappp.blogspot.com/2016/10/tingginya-sampah-di-indonesia-disusun.html?m=1 Di akses pada tanggal Rabu 02 Oktober 2019

38 komentar:

  1. Pada paragraf 3 harusnya senilai bukan senilai,mohon lebih teliti

    BalasHapus
  2. Pada paragraf ke 2 kalimat terakhir dala kalimat tersebut kata yang digunakan kurang padu

    BalasHapus
  3. Menurut saya sudah cukup bagus, hanya saja masih ada satu dua typo, diperbaiki ya, supaya bisa lebih rapih

    BalasHapus
  4. Mohon dalam menggunakan spasi dilakukan sekonsisten mungkin

    BalasHapus
  5. https://destayuanafkaralfarizi.blogspot.com/2019/10/sampah.html?m=1

    BalasHapus
  6. Seharusnya kata di-mulai digabung kan bukan dipisah , tolong lebih diteliti lagi 👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata depan di dipisah apabila kata selanjutnya merujuk pada waktu atau tempat

      Hapus
  7. Sudah bagus,tapi pada paragraf yg menjorok ke dalam kurang simetris dengan paragraf lainnya

    BalasHapus
  8. Topiknya bagus,harap diperhatikan rata kanan dan kirinya

    BalasHapus
  9. Bagus dan menarik karena ada gambarnya, tetapi dalam penulisan harus lebih diperhatikan lagi,trmksh.

    BalasHapus
  10. Mohon di lihat dalam versi web yaa jangan versi seluler karena penulisan yang benar terdapat dalam versi web

    BalasHapus
  11. Penulisannyan masih kurang terutama disetiap paragrafnya kurang menjorok kedalam dan masih kurang rapih

    BalasHapus
  12. Penulisannya rapi dan cukup menarik untuk dibaca.

    BalasHapus
  13. Masih ada yang perlu diperbaiki tapi sudah cukup bagus

    BalasHapus
  14. Menurut saya warna background nya jangan hitam, karna membuat jenuh pembaca nya

    BalasHapus
  15. Halo beryl!
    Menurut saya pada penulisan nominal rupiah kurang tepat,seharusnya tanda "." setelah "Rp" tidak usah ditambahkan.Jadi begini "Rp20.000.000,00"
    Tetap semangat beryl!

    BalasHapus
  16. "Tuturnya saat dihubungi, rabu malam" penggalan kalimat tersebut menurut saya lebih mengacu pada subjek orang, tetapi pada paragraf tersebut hanya menyapaikan suatu lembaga bukan orang....

    Mungkin bisa diperbaiki lagi ya, selebihnya sudah bagus

    BalasHapus
  17. Menarik :) tapi perhatikan lagi dalam pemberian spasi

    Nanda Haqiqi Nawang Asih
    X.5/25

    BalasHapus